Apple Vision Pro: Inovasi Spatial Computing, Mulai Dari Rp.54 Jutaan – Apakah Layak?

Siap-siap ya, Apple Vision Pro, headset realitas campuran yang udah banyak banget yang nunggu, akhirnya rilis di Amerika Serikat. Gadget keren ini, yang bawa inovasi Apple di dunia spatial computing, pertama kali dibocorin di Konferensi Pengembang Sedunia bulan Juni tahun lalu. Tanggal 2 Februari nanti, Vision Pro resmi jadi sorotan di pasar, siap mengubah cara kita berinteraksi sama konten digital dan dunia nyata.

Kapan dan Dimana Bisa Dapetin Vision Pro?

Apple udah siap-siap buat mulai jualan Vision Pro di AS tanggal 2 Februari. Ini jadi tambahan seru di lini produk Apple, kategori baru pertama sejak Apple Watch muncul di 2015. Pre-ordernya mulai dibuka tanggal 19 Januari. Bisa dibeli di website resmi Apple atau Apple Store AS, Vision Pro dibanderol mulai dari $3.499 sekitar Rp.54 Juta buat yang 256GB. Ada juga kabar ada versi lainnya, tapi detailnya masih misterius nih.

Desain dan Spek Teknis yang Keren Banget

Vision Pro bawa spesifikasi yang bikin mata melotot, kayak resolusi 4K, lebih dahsyat dari TV 4K biasa. Gabungan AR dan VR di headset ini memungkinkan kita pindah mode dengan lancar. Ditenagai dua chip Apple, M2 dan R1 yang baru, Vision Pro ngolah data dari sensor, kamera, dan mikrofon internal dengan canggih. Fitur intuitif kayak pelacakan mata dan tangan bikin pengalaman jadi lebih nyata tanpa perlu controller.

Antarmuka Pengguna dan Fitur Aksesibilitasnya

CEO Apple, Tim Cook, bilang bahwa Vision Pro dirancang buat ngubah total cara spatial computing. Bisa pake lebih dari 1 juta aplikasi iOS, kasih kita banyak pilihan aplikasi dan pengalaman baru. Buat yang punya kesulitan penglihatan, Apple siapin Sisipan Lensa ZEISS—Pembaca yang bisa disesuaikan seharga $99 sekitar Rp.1,5 Jutaan. Ini menunjukkin komitmen Apple ke aksesibilitas dan kebutuhan personal.

Aksesori yang Dikasih Apple

Vision Pro datang dengan aksesori keren, seperti dua jenis ikat kepala – Solo Knit Band dan Dual Loop Band – buat pilihan yang pas. Plus, ada Light Seal, dua Light Seal Cushion, penutup pelindung depan, kain pemoles, baterai eksternal, kabel USB-C, dan adaptor USB-C. Apple biasanya minimalis soal aksesori di produk mahalnya, tapi kali ini mereka lebih royal.

Sistem Operasi dan Gampangnya Kompatibilitas

Jalan di visionOS yang baru, Vision Pro kompatibel sama hampir semua aplikasi iPhone dan iPad. Ini memudahkan pengembang dan pengguna, tanpa perlu repot buat pake aplikasi ini di headset. visionOS ini gabungan macOS, iOS, dan iPadOS, nunjukkin strategi Apple dalam menggabungkan platform softwarenya buat pengalaman yang mantap.

Dampak di Pasar dan Ekspektasi Konsumen

Walaupun analis nggak prediksi ada keuntungan gede langsung dari Vision Pro, rilisnya ini jadi langkah keren buat Apple di dunia spatial computing. Pendekatan inovatif gabungan AR dan VR setel standar baru. Tapi, harganya yang mahal dan kegunaan yang hanya ada di awal mungkin bikin ini cuma buat konsumen tertentu dulu.

Kesimpulan

Rilisnya Apple Vision Pro ini jadi momen penting di kemajuan spatial computing. Bawa fitur canggih, fokus ke aksesibilitas, dan gabungan AR dan VR yang keren, Vision Pro hadir buat ngubah cara kita berhubungan sama dunia digital dan nyata. Meskipun harganya mahal, fitur inovatif dan reputasi Apple menunjukkin mereka jadi pemain utama di spatial computing.

Intinya, Apple Vision Pro dengan fitur canggih dan potensinya buat ubah spatial computing, bawa langkah berani dari Apple. Bukan cuma soal produk baru, tapi cara baru merasakan teknologi. Begitu rilis, seru lihat gimana pasar terima dan pengaruhnya buat masa depan realitas campuran dan spatial computing.

Sumber: Apple 1,2| Via: Gsmarena