Galaxy S26 Edge Dihapus dari Lini Flagship: Samsung Ubah Strategi Setelah S25 Edge Gagal

0
Galaxy-S25-Edge-launched--696x392_dhiarcom3
Foto: Galaxy S25 Edge dari Samsung

Samsung Electronics kembali menjadi sorotan di Pasar global setelah Bocoran dari NewsPim Korea mengungkapkan bahwa perusahaan telah memutuskan untuk membatalkan pengembangan Galaxy S26 Edge. Berdasarkan Bocoran tersebut, keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam terhadap performa penjualan Galaxy S25 Edge yang diluncurkan pada Mei 2025.

Galaxy S26: Akhir dari Seri Edge?

Menurut Bocoran khusus yang diperoleh NewsPim dan dibagikan oleh sumber @Jukanlosreve di platform X, Samsung telah menghentikan pengembangan Galaxy S26 Edge meskipun tahap desainnya sudah hampir selesai. Kabar ini juga dikonfirmasi oleh karyawan internal yang menerima pemberitahuan resmi bahwa lini Edge tidak akan dilanjutkan.

Sebelumnya, Samsung berencana untuk meluncurkan empat model dalam seri Galaxy S26 — yaitu S26, S26 Plus, S26 Edge, dan S26 Ultra. Namun, dengan penjualan yang tidak sesuai ekspektasi pada seri S25 Edge, perusahaan akhirnya memilih kembali ke strategi tiga model. Langkah ini menunjukkan bahwa Samsung ingin memperkuat segmen flagship klasik yang terbukti lebih sukses secara komersial.

Galaxy S25 Edge: Penjualan yang Mengecewakan

Berdasarkan data dari Hana Securities dan Bocoran internal Samsung, Galaxy S25 Edge hanya mencatat penjualan sebesar 1,31 juta unit hingga Agustus 2025, atau sekitar sepersepuluh dari penjualan Galaxy S25 Ultra yang mencapai 12,18 juta unit. Bahkan, model S25 Plus mencatat 5,05 juta sensor terjual, jauh melampaui versi Edge.

Dalam tiga bulan pertama sejak peluncuran, seri Edge hanya menjual 190.000 unit, sedangkan Galaxy S25 reguler menembus 1,17 juta unit. Faktor penyebab utamanya adalah kapasitas baterai yang lebih kecil, kamera yang kurang fleksibel, serta performa suhu yang tidak stabil. Dengan harga $1.100 (sekitar Rp 18,5 Jutaan, kurs 1 USD = Rp 16.825), ponsel ini bahkan lebih mahal dari S25 Plus yang lebih seimbang.

Samsung Galaxy S26 Series: Pergeseran Fokus Flagship

Menurut Bocoran lanjutan dari Hothardware, pembatalan ini akan memengaruhi rencana peluncuran flagship 2026. Di acara Galaxy Unpacked Januari 2026 nanti, Samsung akan memperkenalkan tiga model utama: Galaxy S26, S26 Plus, dan S26 Ultra. Model S26 Plus diproyeksikan akan menggantikan peran Edge di segmen mid-premium.

Seorang pejabat dari Samsung Electronics mengatakan kepada media lokal, “Kami belum yakin apakah lini tipis (Edge) akan kembali, tetapi saat ini kemungkinan besar sudah berakhir.” Komentar ini menegaskan bahwa Edge line secara praktis telah dihentikan.

Galaxy S26 Chipset: Exynos 2600 dan Snapdragon 8 Elite Gen 5

Dalam Bocoran teknis yang sama, disebutkan bahwa Galaxy S26 Ultra akan menggunakan Snapdragon 8 Elite Gen 5 versi frekuensi tinggi, sedangkan varian S26 dan S26 Plus akan mengandalkan chipset Exynos 2600 2nm buatan Samsung sendiri untuk pasar Korea dan Eropa. Langkah ini juga dianggap sebagai bagian dari strategi diversifikasi chipset guna memperkuat kemandirian perusahaan di sektor semikonduktor.

Keputusan ini dipandang sebagai koreksi dari ketidakseimbangan kinerja antara model Exynos dan Snapdragon di generasi sebelumnya. Dengan teknologi 2nm, Exynos 2600 diklaim mampu meningkatkan efisiensi Daya hingga 20% dan performa AI hingga 30% dibandingkan Exynos 2400.

Galaxy S25 Edge Cancellation: Reaksi Publik dan pasar

Setelah kabar pembatalan beredar, berbagai media teknologi seperti Android Authority dan GSMArena melakukan jajak pendapat. Hasilnya, sekitar 66% responden setuju bahwa Samsung memang tepat menghentikan Galaxy S26 Edge karena potensi penjualannya akan sama lesunya dengan S25 Edge. Sementara 34% lainnya berpendapat bahwa lini Edge seharusnya diberi kesempatan kedua dengan harga lebih terjangkau dan peningkatan fitur.

Beberapa analis menyayangkan keputusan cepat tersebut karena lini Edge memiliki potensi untuk berkembang seperti seri Galaxy Z Fold yang dulunya juga kurang laku saat pertama kali diluncurkan. Namun kini, Galaxy Fold menjadi pelopor dalam segmen foldable smartphone.

Harga dan Prospek Masa Depan

Galaxy S25 Edge sebelumnya dijual dengan harga $1,100 (Rp 18,5 Jutaan), atau lebih tinggi dari Galaxy S25 Plus yang dijual $999 (Rp 16,8 Jutaan). Beberapa pengamat menyebut bahwa penetapan harga tersebut menjadi alasan utama rendahnya minat konsumen. Dengan strategi harga yang lebih kompetitif, kemungkinan besar lini Edge masih bisa bertahan di pasar.

Meski begitu, Samsung kini tampaknya lebih fokus mengoptimalkan Galaxy S26 Ultra dan Galaxy S26 Plus yang dirumorkan membawa pembaruan kamera, efisiensi baterai, serta kemampuan AI generatif yang lebih canggih.

Kesimpulan: Strategi Rasional di Tengah Persaingan Ketat

Keputusan Samsung untuk menghentikan Galaxy S26 Edge tampaknya merupakan langkah realistis berdasarkan performa pasar dan efisiensi sumber daya. Dengan berfokus pada tiga model utama — Galaxy S26, S26 Plus, dan S26 Ultra — perusahaan dapat memperkuat rantai produksi dan fokus pada pengembangan inovasi yang lebih kebutuhanal.

Meski banyak penggemar menyayangkan hilangnya seri Edge, arah baru ini sejalan dengan tren pasar yang menekankan kesederhanaan lineup dan optimalisasi biaya. Bagi penggemar seri Samsung, kabar baiknya adalah lini Ultra akan terus menjadi flagship premium dengan inovasi kamera dan performa terbaik di kelasnya.

Bagaimana pendapatmu? Apakah keputusan Samsung ini tepat atau terlalu cepat? Tulis pendapatmu di kolom komentar dan ikuti pembaruan selanjutnya hanya di Dhiar.com.

Review: Semakin jauh meninggalkan pesaingnya‼️Samsung Galaxy Z Flip5🤳🏻


Jika informasi diatas menarik untuk kamu, maka jangan lupa untuk Follow dan Share DHIARCOM NEWS untuk tetap terhubung dan mendapatkan notifikasi update yang lebih menarik lainnya bisa juga subscribe melalui email, Salam Indonesia

Sumber: Newspim | Via: Hothardware

Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Newest
Oldest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments